Selasa, April 07, 2009

PEMILU

Saya jadi tergelitik setelah melihat salah satu temen di facebook yang menolak mendukung salah satu tokoh politik. Saya sendiri memang sudah menentukan siapa dan partai apa yang akan saya pilih nanti. Buat saya partai yang telah memiliki "orang terkenal" (karena terkenal dengan skandal seks dan korupsi dan sudah sering nongol di berita) tidak masuk dalam daftar pilihan saya. Maaf, kalau saya menggeneralisasi, tapi sekali kepercayaan dikhianati tidak akan ada lagi kesempatan ke dua. Mereka bisa ngomong apa saja tetapi kalau sudah pernah menyia-nyiakan kepercayaan rakyat, I have to say I'm sorry goodbye.

Sempat terpikir mau milih caleg wanita aja, soalnya gak macem-macem he..he... Kebetulan juga dari setiap partai banyak memberikan pilihan dari caleg wanita. Mungkin tahun ini bakal bisa memenuhi kuota 30 persen dari keterwakilan wanita di legislatif. Ya semoga saja di PEMILU tahun ini bisa memberikan harapan untuk bangsa ini lima tahun ke depan. Dan yang pasti bukan hanya sekedar obral janji.

Hari ke 6

Semalam pergi ke dokter lagi karena badan masih demam dan kepala pusing dan berat banget. Akhirnya the result is ...... (sorry diagnose nya gak bisa ditulis). Alhamdulillah, setelah minum obat dari dokter tersebut gejala-gejalanya lebih ringan bahkan semalam saya sudah bisa nyenyak tidur. Tetapi dokter berpesan kalau saya harus hati-hati setidaknya sampai hari ke tujuh. Dan saya berharap hari ke tujuh nggak terjadi apa-apa. Saya sudah capek sakit neh. Pengen kembali dengan segala aktivitas yang pernah saya jalani.

Saya ngiri banget pas lihat istri makan nasi ayam goreng plus lalapan. Wah, kayaknya tersiksa banget dech kalau gak boleh makan sambal. Tapi ya kalau mau pulih harus nurut juga. Pokoknya bener-bener nggak ngenakin kalau lagi sakit, mau tidur juga susah karena kepala pusing banget.

Senin, April 06, 2009

Hari ke 5

Hari ke enam masih demam khususnya pada malam hari. Walaupun nggak mengigil dan sendi-sendi tidak ngilu lagi tetapi lumayan tidak bisa istirahat (dan istri sudah pasti nggak istirahat untuk terus memberikan kompres dingin). Bener-bener menyiksa dan merepotkan orang-orang disekitar saya. Kalau pun sekarag bisa menulis jurnal ini karena panas saya sudah turun (dan semoga tidak muncul lagi, amin ya robbal alamin). Cuman masih terasa pusing dan belu bisa jalan jauh. Makanya aktivitas hanya seputar di kamar saja, mending dech dari pada di opname di RS. Terus terang saya takut kalau harus dipasang infus, kalau diinjeksi mah ayo aja dech asal jangan intra cutan dech (aje gile nyeri nya). Walaupun kata temen saya masih sakit di waxing (he..he….). Salut banget ya buat perempuan yang harus rela menahan sakit untuk terlihat “rapi”, saya acungin empat jempol buat para wanita. Ada benernya kalau “beauty is pain”.

Kalau ingat semalam pas demam bener-bener deh gak kuat rasanya pengen balik lagi di rawat (walaupun saya harus diinfus lagi). Nggak pa-pa dech saking panasnya badan. Alhamdulillah, asupan nutrisi masih bisa masuk karena saya tidak mengalami mual ataupun muntah. Minum air putih pun jalan terus kebayang aja kalau hidrasinya nggak lancer udah pasti kolaps.

Pagi ini Bapak dan Ibu (mertua) datang buat bikinin larutan kunyit yang (secara tradisional) bisa mendinginkan pencernaan. Saya mah semuanya memang saya turutin aja biar cepat sembuh. Alhamdulillah setelah minum larutan kunyit sudah mendingan keadaan perut saya (setidaknya berontak lagi) dan nggak terasa panas lagi.

Ngomongin soal demam, memang hilang timbul. Semalam sekitar jam dua belas malam emam dating lagi bahkan sampai 38,9 derajat Celcius. Cuman bisa “merem melek” doang karena dibuat tidur juga nggak bisa. Kadang saking panasnya, air mata sampai keluar sendiri. Begini ya rasanya sakit, batin saya kalau demam itu datang. Memang sih nggak separah pas hari Kamis malam lalu, bukan hanya demam saja tetapi sendi-sendi sampai kaku dan nyeri nggak bisa digerakkan (jadi curiga Chikungunya???). Menurt teman saya yang bekerja di bidang kesehatan ada beberapa kecamatan yang terkena Chikungunya. Saya hanya pengen sembuh saja, kasihan orang-orang disekitar saya yang turut kepayahan juga. Khususnya istri saya yang harus sering terbangun malam dn memberikan kompres dingin (I heard you crying honey, even you try to hide from me). I just want you to know that living with you is the best thing I’ve ever got. Thank you so much for your attention. And I know you feel tired but you never complaint about it. Love you so much….

Minggu, April 05, 2009

Kamu

Berbicara denganmu seakan tidak akan pernah cukup waktu.
Dua puluh empat jam pun seakan singkat.
Entah kenapa selalu saja ada topik menarik yang kau munculkan.
Tak pernah ku merasa bosan, semuanya yang ada padamu telah menyihirku.
Aku juga heran kenapa begitu berat untuk bisa melepasmu, walaupun itu hanya sejenak.
Aku hanya takut kamu bakal melupakan ku.
Dan membuatku sendiri disini.
Aku sangat benci sendiri dan aku sangat takut ketika tidak ada orang yang menganggapku.

Aku benci jika kamu pergi,
Aku takut jika kamu akhirnya meninggalkanku,
Walaupun aku tahu kalau aku bukan yang terbaik untukmu,
Tetapi kenapa aku selalu gelisah jika berada disampingmu,
Mungkin aku takut....
Tak bisa membuatmu bahagia.....

Terlalu banyak ketidakmampuan yang ada didiriku
Dan kesempurnaan itu terlalu jauh untuk bisa ku raih....
Tapi kamu tetap bergeming dan tetap berdiri disampingku.
Disamping seseorang yang rapuh....
Dan bisa membuatmu terjatuh....

Once at a time

Males banget mau posting belakangan hari ini. Mulai Senin lalu emang udah ngerasa kurang sehat jadi serba salah aja, mau tidur badan sakit semua. Mau dibuat aktivitas badan lemes banget. Puncaknya Kmais malam badan menggigil dan sendi-sendi rasanya mau rontok (bener nih nggak mengada-ada, begini ya rasanya demam tinggi). Akhirnya Jumat pagi mutusin buat datang ke Puskesmas untuk periksa. Mengingat ada keluhan demam, langsung dilakukan ramplet test dan muncullah pteki (bintik-bintik merah dikulit). Karena curiga adanya Demam Berdarah, dan dianjurkan untuk dirawat saja.

Semua ketakutan tentang jarum infus yang dipasang saya coba tepiskan. Padahal seumur-umur saya belum pernah diinfus, kalau nginfus orang sih sering. Tetapi belum tahu gimana sakitnya jarum abbocath itu masuk ke kulit. Nggak lagi-lagi dech ngerasain diinfus. Nggak pa-pa dech kemaren diinfus dari pada saya harus ngerasain demam yang tinggi sampai menggigil waduh kalau sudah begitu rasanya sendi-sendi pada sakit. Padahal Paracetamol dan kompres sudah diberikan tapi kok ya demamnya gak turun-turun. Bener-bener menyiksa dech pokonya. Alhamdulillah, hasil laboratnya masih dalam batas normal termasuk nilai thrombosit yang masih bagus nilainya. Itu berarti sangkaan tentang Demam Berdarah bisa ditepiskan. Terima kasih buat semua staf yang ada di Puskesmas Kota khususnya Dr. Bayu yang sudah merawat saya selama disana. Dan buat keluarga dan istri yang sampai gak tidur semalaman. Thanks atas doanya....