Senin, April 06, 2009

Hari ke 5

Hari ke enam masih demam khususnya pada malam hari. Walaupun nggak mengigil dan sendi-sendi tidak ngilu lagi tetapi lumayan tidak bisa istirahat (dan istri sudah pasti nggak istirahat untuk terus memberikan kompres dingin). Bener-bener menyiksa dan merepotkan orang-orang disekitar saya. Kalau pun sekarag bisa menulis jurnal ini karena panas saya sudah turun (dan semoga tidak muncul lagi, amin ya robbal alamin). Cuman masih terasa pusing dan belu bisa jalan jauh. Makanya aktivitas hanya seputar di kamar saja, mending dech dari pada di opname di RS. Terus terang saya takut kalau harus dipasang infus, kalau diinjeksi mah ayo aja dech asal jangan intra cutan dech (aje gile nyeri nya). Walaupun kata temen saya masih sakit di waxing (he..he….). Salut banget ya buat perempuan yang harus rela menahan sakit untuk terlihat “rapi”, saya acungin empat jempol buat para wanita. Ada benernya kalau “beauty is pain”.

Kalau ingat semalam pas demam bener-bener deh gak kuat rasanya pengen balik lagi di rawat (walaupun saya harus diinfus lagi). Nggak pa-pa dech saking panasnya badan. Alhamdulillah, asupan nutrisi masih bisa masuk karena saya tidak mengalami mual ataupun muntah. Minum air putih pun jalan terus kebayang aja kalau hidrasinya nggak lancer udah pasti kolaps.

Pagi ini Bapak dan Ibu (mertua) datang buat bikinin larutan kunyit yang (secara tradisional) bisa mendinginkan pencernaan. Saya mah semuanya memang saya turutin aja biar cepat sembuh. Alhamdulillah setelah minum larutan kunyit sudah mendingan keadaan perut saya (setidaknya berontak lagi) dan nggak terasa panas lagi.

Ngomongin soal demam, memang hilang timbul. Semalam sekitar jam dua belas malam emam dating lagi bahkan sampai 38,9 derajat Celcius. Cuman bisa “merem melek” doang karena dibuat tidur juga nggak bisa. Kadang saking panasnya, air mata sampai keluar sendiri. Begini ya rasanya sakit, batin saya kalau demam itu datang. Memang sih nggak separah pas hari Kamis malam lalu, bukan hanya demam saja tetapi sendi-sendi sampai kaku dan nyeri nggak bisa digerakkan (jadi curiga Chikungunya???). Menurt teman saya yang bekerja di bidang kesehatan ada beberapa kecamatan yang terkena Chikungunya. Saya hanya pengen sembuh saja, kasihan orang-orang disekitar saya yang turut kepayahan juga. Khususnya istri saya yang harus sering terbangun malam dn memberikan kompres dingin (I heard you crying honey, even you try to hide from me). I just want you to know that living with you is the best thing I’ve ever got. Thank you so much for your attention. And I know you feel tired but you never complaint about it. Love you so much….

Tidak ada komentar: