Kamis, Mei 28, 2009

Belum tentu lho???

Ketika saya memutuskan untuk bekerja di luar kota bukan berarti tanpa pertimbangan. Semua dengan pertimbangan yang lumayan berat apalagi kalau status sudah tidak bujangan lagi. Apalagi mengingat kesempatan kerja yang minim di kota sendiri. Perlu pengertian dan kesabaran yang "lebih" untuk bisa memberikan pengertian terhadap orang-orang tercinta. Terus terang tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga membuat saya harus bisa mengesampingkan ego untuk berada di zona nyaman. Bukan berarti saya berpikir hanya dari sisi materi saja tetapi dengan segala macam kebutuhan hidup rasanya memang harus bisa mencari sumber pendapatan yang lebih stabil dan menjanjikan.

Kadang saya merasa iri dengan orang-orang yang bisa bekerja dengan berangkat pagi dan sorenya pulang ke rumah buat ngumpul dengan keluarga. Ya, memang benar apa yang pernah dibilang oleh teman saya baha enaknya hidup ada di penglihatan orang lain. Mungkin dimata saya melihat orang yang bekerja di dekat orang-orang tercinta merupakan anugerah, tetapi mereka (orang yang bekerja di dekat keluarga) merasa nggak nyaman dengan rutinitas yang ada. Nah lho???

Hal ini memberikan satu pelajaran buat saya agar selalu mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Agar bisa hidup tenang dan membahagiakan orang-orang terdekat kita. Amin....

Dinamis

Tidak mudah memang untuk bisa memulai sesuatu yang baru, tetapi selalu saja ada thrill yang membuat hidup bukan hanya sekedar rutinitas semata. Jujur saja, saya sangat tidak bisa dengan segala rutinitas yang monoton. Hal ini akan membuat saya merasa stuck dan kehilangan ide-ide kreatif, walaupun saya mengambil jurusan ilmu pasti saat sekolah dan kuliah. Tetapi yang dominan adalah sisi kreatif yang selalu minta untuk diapresiasi. Boleh dong menyeimbangkan hidup dan mengoptimalkan kerja otak kiri dan otak kanan. Walaupun saya harus akui kalau wanita lebih jago dengan segala macam pekerjaan yang di zaman sekarang menuntut multitasking.

Pada awalnya saya juga merasa sedikit kewalahan untuk menyeimbangkan hal-hal tersebut. Tetapi nggak ada yang nggak mungkin, asal ada kemauan semuanya pasti bisa direalisasikan dan pastinya juga perlu pengorbanan dong. Rasanya kehidupan yang dinamis membuat saya bisa mengesampingkan segala macam ketakutan dengan sesuatu yang tak pasti. Perasaan merasa bahwa saya "lebih hidup" mengalahkan segala macam ketakutan tersebut. Wajar saja, setiap orang pasti memiliki rasa takut tetapi tergantung bagaimana kita mengatur perasaan takut kita agar tidak membelenggu jalan kita. Bener kan????

Buat saya memulai sesuatu hal yang baru selalu membuat saya stress dalam ketidakpastian tetapi selalu saja ada "ray of light" yang bisa menepis perasaan tertekan tersebut. Seperti ketika saya melamar pekerjaan, ada dimana saya merasa stress menghadapi Psiko tes yang membuat saya merasa "bodoh" dengan segala pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya "tidak ada yang pasti". Tetapi dengan hasil Psiko tes ini setidaknya saya mengerti karakter saya seperti apa dan kira-kira divisi yang tepat buat saya untuk bekerja bakal membantu karier saya ke depan. Nah, baru ngeh dengan kekuatan untuk bisa berpikir POSITIF banyak membawa kemaslahatan buat kehidupan kita. Setuju?????

Rabu, Mei 27, 2009

Tanggal Tua

Tanggal tua neh emang bikin pusing, bukan apa-apa sih karena banyak keluar duit nih buat ongkos bepergian ke Jakarta. Alhamdulillah masih punya side job yang lumayan bisa nutup segala macam kebutuhan. Tetep bersyukur kok dan yakin pasti ada sumber penghasilan yang kadang tak terduga. Amin.

Semoga saja semuanya lancar dan bisa memberikan yang terbaik nantinya, buat semuanya pastinya. Memang kadang perlu berkorban untuk bisa meraih suatu tujuan. You have to sacrifice the things you like, itu kata Delta Goodrem di lagunya I was born to try. Dan mungkin sekarang sekarang saya lagi mencoba untuk bisa meraih sesuatu meskipun di lain pihak harus berkorban. Dan terus berharap agar bisa memperoleh "sesuatu" yang baik nantinya. Amin....

Bukan berarti saya tidak bersyukur dengan apa yang saya punyai saat ini, tetapi ketika ada kesempatan yang bisa memberikan saya pengalaman yang "seru" dan hasil yang seru juga he...he... Bukan kita harus memulai sesuatu dengan pengorbanan, kalau kata orang sih nggak ada yang gratis dan mudah untuk diraih. Kalau kita pilih yang mudah ya pastinya hasil akhirnya juga "nggak seberapa". Sedang kalau kita mau bersusah-susah dulu insya Allah semuanya sesuai dengan pengorbanan kita. Amin.

Selasa, Mei 26, 2009

Di Angkot

Sebenarnya sudah lama pengen saya sharing cerita ini tetapi karena rasa malas menjadi lebih dominan. Jadilah saya hanya simpan sampai suatu saat saya ergerak untuk menuliskan disini. Bisa dibilang ini oleh-oleh perjalanan saya (yang ke sekian kali) dari Jakarta. Jakarta masih belum banyak berubah, apalagi pas saya berkesempatan ke sana masih dalam musim penghujan jadi masih terlihat basah dan suram. Walaupun warganya masih tetap bersemangat menjalani hari-hari yang penuh dengan kesibukan. Bisa dibayangkan berangkat dari rumah pagi-pagi (sampai saya kesulitan mendapatkan tempat duduk di angkutan umum, walaupun saya mencoba berangkat pagi-pagi).

Sudahlah, saya tidak akan mengeluhkan tentang keadaan ini (yang mungkin nanti bakal) menjadi bagian rutinitas saya. Oke, sebenarnya saya mau bercerita tentang pengalaman saya sewaktu pulang dari daerah Lebak Bulus kembali ke Cilandak, nah kebetulan di dalam angkot ada pengamen yang biasanya mangkal di beberapa belokan jalan yang dilewati oleh angkot tersebut. Kebetulan sang pengamen tersebut naik ke dalam angkot yang saya tumpangi. Dan setelah menyanyikan sebuah lagu, pastinya bakal "menerima" uang ala kadarnya dari penumpang yang kebetulan waktu itu banyak didominasi oleh para pelajar SMP. Dan pada saat salah satu pelajar memberikan uangnya kepada sang pengamen, pengamen tersebut menolak untuk menerimanya (aneh ya????) kemudian sang pengamen tersebut bilang, "Udah dek, mending duitnya buat ongkos aja". Satu pelajaran bahwa setiap orang punya rasa untuk berempati terhadap orang lain. Dan meski kita perlu uang, tidak seharusnya kita dibutakan olehnya.