Kamis, Februari 11, 2010

LiFe.....

Dasar pembosan, baru juga beberapa waktu sudah merasa stuck dan low of motivation. Thanks banget buat yang sudah meminjamkan buku EDENSOR (buku ke tiga dari Tetralogi Laskar Pelangi). Banyak memberikan masukan untuk tidak terus memelihara kemalasan tetapi mencoba merangkai mimpi agar nanti bisa menjadi kenyataan. Jujur, kalau boleh dibilang disini banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan seperti Gymnasium (semenjak kedatangan saya disini bulan Juli tahun lalu tak pernah menginjakkan kaki ditempat ini. Sempat ke sini tetapi harus kecewa karena jam operasionalnya sudah selesai alias tutup), swimming pool (dari bulan Juli tahun lalu sampai sekarang baru sekali berenang he..he...), library (bisa dibilang ini tempat yang paling sering saya kunjungi sekedar melarikan diri dari kebosanan selain ke mess hall untuk mengisi perut), driving range (cuman melewati aja kalau pengen ke barbeque party every Friday, boro-boro make lha wong alatnya saja saya gak punya), ATM center (almost every week, emang duit kagak ada matinye ya dan pastinya buat beli pulsa euyyyy.....), koperasi yang menyediakan berbagai macam kebutuhan termasuk pulsa dan yang paling penting adalah snack yang tidak pernah ketinggalan untuk mengisi perut yang semakin lama terasa space nya bertambah. Dan satu lagi adalah tanah lapang di dekat misbar (bioskop terbuka yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi, mungkin cuaca di musim penghujan juga kurang ideal untuk nonton pilem ditempat terbuka. Duingin banget apalagi biasanya diputar malam hari. Tapi sayang katanya sudah lama tidak lagi beroperasi. Mungkin karena efek bioskop di kota-kota besar juga pada tutup ya???). Nah, ditanah lapang itu sering jogging sore sekedar untuk membakar kalori yang sudah berkilo-kilo masuk tubuh. Dulu sering punya partner untuk olahraga ini tapi sekarang teman saya ini sudah lulus dari sini dan saya lebih sering sendiri dalam menjalani aktivitas berlari (dan disamping lapangan yang masih rindang dan tempat favorit mangkal para monyet. Mungkin mereka bergosip kali disitu sambil mencari kutu dikulit kepala masing-masing).

Nah lo, banyak sebenarnya tempat yang bisa dikunjungi. Tetapi masih ada satu tempat di hati ini yang masih kosong. And keep searching, what actually I'm looking for??? Jawabannya sudah ada dan pastinya cuman dengan mesin kecil yang bernama hape semuanya bisa sedikit (sedikit sekali) terobati. Beberapa waktu yang lalu kembali terdengar suara yang selama ini telah mengisi semua ruangan dalam hati ini. Dengan semangat menceritakan acara keluarga (kebetulan beberapa waktu yang lalu sedang melaksanakan prosesi lamaran dirumah) dengan berbagai hidangan yang cukup membuatku melayang pengen cepat pulang. "Kenapa selalu nggak ada dirumah ketika ada banyak makanan yang terhidang???". I always thinking about, especially when I saw your favorite food served in front of me. Kalimat itu membuat ku speechless sambil membayangkan semua anggota keluarga berkumpul, bercengkeramah dan makan bersama sambil lesehan. I miss this moment so much. Terakhir saya merasakan momen seperti ini ketika saya menikah. Dan setelah itu hanya berkutat seputar bus, pesawat, boat dan segala keriwehan di kota besar. Atau merasa terisolir di suatu daerah entah berantah..... Bertemu dengan orang asing yang kadang senasib harus tinggal berjauhan dengan sang pujaan hati. Dan pastinya mereka lebih beruntung dari saya dengan jadwal kerjanya yang lebih pendek (masih saja sirik he..he... padahal banyak juga yang jadwalnya lebih panjang dari saya)...

Kadang saya memilih untuk lebih sering berbicara dengan bahasa ibu saya agar lebih merasa homy (atau ini hanya kamuflase dari segala keinginan saya untuk segera pulang). Saya bingung mencari celah untuk bisa mengisi hari-hari saya yang selalu berkutat dengan pekerjaan dan segala keruwetan permasalahan ditempat kerja. Beruntung, saya memiliki tim yang bisa diandalkan setidaknya untuk bisa mandiri dan lebih aware dengan situasi yanng ada.

Belakangan ini situasi kerja sepertinya kurang greget, mungkin hampir semuanya jenuh (yang pasti saya memang jenuh) dan melihat sistem yang ada. I do my best, meski masih saja ada celah yang selalu dipertanyakan (even it's a small thing). Memang dibidang pelayanan semuanya harus terlihat sempurna ya???? Lalu apa bedanya saya dengan para pelakon-pelakon itu??? Semuanya terlihat sempurna sampai figur sempurna itu ambruk dan terlihat lah semua keasliannya.... Narkoba, free sex atau hamil di luar nikah yang selalu disajikan "menggigit" dan terkesan nyinyir di televisi....

Saya rindu untuk bisa jadi diri sendiri, mengkesperesikan semuanya tanpa harus ada yang diselundupkan dan ditekan..... Senyuman palsu sambil menahan jengkel terhadap seseorang yang memang tidak pantas mendapatkan senyuman. Kenapa orang-orang ini tidak berpikir bahwa mereka belum mendapatkan service seperti ini ditempat asal mereka. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan segala macam privilege yang diberikan. Dengan pongah mereka bercerita bahwa mereka sudah terbiasa dengan berbagai macam sandang yang berada dalam jajaran merek-merek terkemuka yang menjadi ciri-ciri hedonisme. Sepertinya malu kalau ada yang tahu kalau mereka bukan termasuk dalam kategori A list. Tangan mereka tidak pernah terlepas dari berbagai macam hape keluaran terbaru... Hmmmm...hebat banget ya??? Hanya beberapa waktu ada diiklan televisi dan dalam hitungan detik barang tersebut sudah ada digenggaman.... Itulah berkah tehnologi.

Tapi tidak semuanya seperti itu, banyak juga yang hidup down to earth dengan segala kesederhanaan. Tidak mencolok seperti para A lister. Mereka lebih mencari ketenangan batin yups peaceful of mind....

Saya terjepit ditengah-tengah mereka. Dan masih bingung harus kemana. Mengikuti A lister pasti bakal terengah-engah dan tertinggal jauh dibelakang. Mencari ketenangan batin dengan mencoba setapak demi setapak berjalan... Progress yang lambat memang untuk bisa mencapai peaceful of mind seperti mereka... Semoga level itu bisa dicapai tanpa harus putus ditengah jalan... Atau mungkin karena saya terlalu pusing dengan segala macam kepentingan yang harus di cari prioritasnya.... Seandainya my back up sitting beside me. And always lift me up when I feel so much down... Hanya hape jadul yang terus menemani saya agar bisa mendapatkan dukungan moril dari yang jauh disana...

Ketika jalan pulang sudah terbentang, kadang saya berpikir kenapa saya nggak bisa mempersingkat perjalanan ini??? Walaupun nun jauh dibawah sana kampung halaman berada. I still have to passing through than back to the same point on the next day... Kenapa semuanya harus dipersulit ya???? Ingin rasanya saya berteriak kepada sang pilot agar saya bisa turun ditempat tersebut (keinginan konyol dan pasti akan ditertawakan oleh penumpang yang lain. Atau malah dianggap sinting).

Tidak ada komentar: