Senin, Oktober 20, 2008

SO HURRY

Setiap kali off pasti dapat kesempatan buat naik pesawat, apalagi sekarang crew change tiap dua minggu (tapi jangan harap buat trip ini pulang dua minggu, karena ada kemungkinan buat stay ampe project abis). Salah satu kesempatan yang asyik banget adalah sempat ke Batam yang sebelumnya belum pernah punya kesempatan untuk ke sana. Beruntung banget karena tugas jadi kesampaian ke Batam.

Oh iya, ngomongin soal Batam yang membuat saya tertarik adalah keadaan Bandara Hang Nadim yang kalau menurut pemikiran saya mirip kayak Blok M Mall di Jakarta Selatan (berterima kasihlah kepada perusahaan saya sebelumnya karena berlokasi dekat banget dengan mall tersebut, walhasil jadi menu wajib untuk berkunjung ke sana). Oke, balik lagi ke keadaan di Bandara Hang Nadim, lumayan bersih dan banyak yang bisa di pandang (he..he..). Cuman gak ada book store kayak di Juanda, walaupun gak beli tapi atmosfer yang ada asyik banget. Tapi biasanya beli sih walaupun cuman satu maklum gak tahan tengsin diliatin mulu ha..ha… Sempat mau cari majalah di Bandara Hang Nadim tapi sayang gak ketemu. Tapi secara garis besar sih asyik kok apalagi pas ada disana penumpang pada crowded banget karena emang dekat dengan Hari Raya Idhul Fitri.

Satu hal lagi yang bikin saya gak nyaman (lebih tepatnya sebel) ketika pesawat landing dan belum sampai di terminal udah pada bingung aja buat ngidupin hape. Emang apa sih ruginya kalau nunggu ketika sampai di terminal. Sempat juga bikin sebel penerbangan dari Balikpapan ke Surabaya yang waktu itu penuh banget bertepatan dengan Lebaran. Nah, pada saat pesawat setelah lepas landas dari Bandara Sepinggan langsung ada penumpang yang menyalakan hape nya untuk mengambil gambar kondisi di luar dan di dalam pesawat. Duch, bete banget deh kalau udah ngelihatnya. Dan ditegur pun udah yang gak ngerasa bersalah. Bukannya apa-apa sih buat saya sangat tidak nyaman melihat orang yang seenaknya sendiri tidak mengikuti peraturan keselamatan yang ada.

Pengalaman lain yang tidak menyenangkan ketika saya pergi ke Jakarta naik pesawat yang bagus (menurut standar saya) dan saya dapat tempat duduk di tengah dari tiga tempat duduk yang ada di pesawat. Permasalahan timbul ketika orang yang duduk di aisle mulai marah-marah tanpa ada alasan yang jelas. Ternyata usut punya usut sang penumpang ini sudah terpengaruh alcohol. Untunglah penumpang yang duduk di dekat jendela segera beraksi (mungkin mereka saling mengenal), dan saya pun minta ganti tempat duduk di dekat jendela. Dengan harapan kalau penumpang yang tipsy tadi mulai kumat temannya ini yang bakal beraksi. Pengen juga pindah ke tempat yang lain tapi saya penerbangan waktu itu lagi penuh kecuali di toilet aja yang kosong he..he…

Yang menarik lagi ketika saya pergi ke Jakarta dengan menggunakan low cost fare airline. Dan ini pertama buat saya. Sempat bingung juga kok cara check in nya beda karena untuk barang yang dimasukkan ke bagasi dikenai biaya tambahan. Untung petugasnya baik banget karena menyarankan barang bawaan saya untuk dibawa ke kabin pesawat saja. Pada saat pengumuman naik pesawat sudah diumumkan para penumpang udah pada antri sambil nunjukin pass naik pesawat. Dan semuanya berlomba-lomba untuk naik pesawat lebih dulu. Bingung juga waktu itu kenapa mereka pada senggol sana-senggol sini untuk bisa jadi yang paling awal naik pesawat. Ternyata, penumpang yang naik pesawat lebih dulu bisa memilih kursi. Jadi kayak naik bis aja saling berebut tempat duduk meski nggak perlu khawatir juga karena semua bakal dapat tempat duduk. Ya iya lah, mana ada naik pesawat yang berdiri. Kalaupun ada pasti bayarnya separo aja he..he…

Tidak ada komentar: