Kamis, Juli 29, 2010

Other part of Indonesia





Hampir tiap hari turun hujan disini, pantas aja kalau berita semalam mengabarkan salah satu daerah di Sulawesi Selatan tergenang banjir dan belum surut. Sepertinya jatah sinar matahari hanya diberikan sesaat saja sebelum hujan deras yang tak kunjung henti menyiram Pasangkayu. Pasangkayu merupakan Kabupaten baru dari hasil pemekaran propinsi Sulawesi Selatan dan sekarang menjadi Sulawesi Barat. Meskipun dulu merupakan bagian dari Sulawesi Selatan tetapi kota terdekat adalah Palu yang berada di Sulawesi Tengah. Balik legi ke masalah hujan yang membuat saya tidak bisa ke pantai lagi untuk sekedar mengikuti kegiatan field officer untuk melakukan kegiatannya. Paling seneng ketika mengikuti kegiatan untuk memberikan pembelajaran pada anak-anak usia sekolah dasar disini. Sepertinya senang terus, itulah ekspresi yang saya tangkap dari tingkah polah anak-anak disini. Meskipun jauh dari hingar bingar kota tetapi mereka tetap kreatif dalam menciptakan segala macam permainan. Memang bermain bukan hanya dominasi orang-orang kota saja dengan segala macam fasilitas yang tersedia. Tetapi untuk anak-anak di daerah juga memiliki hak yang sama, meskipun mereka dituntut untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan barang-barang disekitar sebagai wahana bermain mereka.

Tak perlulah pergi ke mall untuk mencari alat permainan. Maaf, disini mall belum ada (namanya juga Kabupaten yang baru terbentuk) hanya beberapa swalayan dengan lantai dua dengan bangunan yang kinyis-kinyis (baca masih baru dibangun). Bahkan beberapa instansi pemerintah masih dalam taraf pembangunan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan anak-anak disini adalah mandi di pantai. Pantai yang dangkal dan (nyaris) tidak berombak merupakan pengganti kolam renang atau water boom yang biasanya ada di kota-kota besar. Kota terdekat untuk bisa mendapatkan fasilitas tersebut adalah kota Palu dengan jarak tempuh perjalanan dengan mobil sekitar 3 jam. Sebenarnya Makassar juga bisa ditempuh dengan perjalanan darat tetapi memakan waktu yang lama, sekitar sehari semalam (biasanya bis berangkat pukul 10 malam dan sampai di Makassar sekitar pukul 6 pagi kesokan harinya. Dengan cacatan jika tidak ada masalah teknis dari bis tersebut). Kadang mereka lebih sering menggunakan pesawat dari Palu yang memang tersedia untuk menuju ke Makassar dengan waktu tempuh yang lumayan singkat (hanya 55 menit, waktu ini sudah termasuk terguncang-guncang diatas awan yang sering melingkupi kota Palu he..he...).

Yang membuat saya terkesan adalah banyaknya produk-produk dari laut yang masih segar dan harganya terjangkau banget. Kebayang fresh nya segala macam ikan, kepiting, cumi, de el el... Yang pasti rasanya bener-bener beda karena memang baru saja turun dari perahu nelayan. Buat para es degan lovers, bakal dimanjakan dengan banyaknya pohon kelapa disini. Kalau pas lagi ke lapangan dan ada penduduk sedang memanjat pohon kelapa kita bisa menikmati kelapa muda dengan GRATIS alias tanpa biaya sepeser pun. Meski kadang kita ganti dengan uang lelah karena nggak tega melihat sang Bapak yang sudah memanjat pohon yang tidak bisa dibilang pendek tersebut. Karena saya sendiri belum tentu bisa memanjat pohon yang menjulang tinggi tersebut.
Selain pohon kelapa disini terkenal sebagai penghasil kakao. Perjalanan dari Palu ke Pasangkayu dihiasi banyaknya pohon kakao di kanan kiri jalan. Bener-bener daerah yang kaya. Satu hal lagi, sarana jalan disini bener-bener mulus. Jadi kalau menempuh jalan darat jangan khawatir bakal terganggu oleh jalan yang rusak, memang sih dibeberapa titik masih dalam taraf perbaikan. Overall, asyik kok menggunakan jalan darat untuk mengeksplorasi daerah ini.

Tidak ada komentar: